Dera Meninggal Setelah Ditolak 8 Rumah Sakit Di Jakarta

Bayi Dera Nur Anggraini
akhirnya menghembuskan napas terakhir pada Sabtu
16 Februari 2013. Bayi prematur ini meninggal setelah
mendatangi 8 rumah sakit yang menolaknya.
Wakil Ketua Komisi IX DPR dari Fraksi PPP Irgan
Chairul Mahfiz berjanji dalam rapat kerja Komisi IX
DPR dengan Menteri Kesehatan pada Kamis 21
Februari mendatang akan menanyakan tentang
peristiwa yang menimpa bayi Dera.
"Kami juga akan bicarakan pada rapat internal Komisi
IX dalam rangka rencana diundangnya pihak rumah
sakit di Komisi IX DPR. Hal ini tidak boleh terjadi.
Pasien miskin yang butuh pertolongan pertama
harusnya menjadi prioritas karena bisa berakibat
fatal," kata Irgan di Gedung DPR, Jakarta, Selasa
(19/2/2013).
Menurut dia, jika memang ruangan kelas III kosong,
mestinya pihak rumah sakit menaikkan kelasnya di
kelas II. "Kalau ada ruangan kosong di kelas II bisa
dipakai sementara," jelas Ketua DPP PPP ini.
Dera Nur Anggraeni lahir pada Minggu 10 Februari
lalu di RS Zahira di Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Dera diketahui mengalami gangguan pada
pencernaan. Kondisi Dera memburuk. RS Zahira tak
memiliki alat untuk menolong Dera.
Orangtua Dera kemudian berinisiatif mencari
sejumlah rumah sakit yang bisa menangani anaknya.
Yakni RS Fatmawati, RSCM, RS Harapan Kita, RS
Harapan Bunda Pasar Rebo, RS St Carolus (Salemba),
RS Asri, RS Tria Dipa, RS Budi Asih Cawang, RS JMC
Buncit, dan terakhir RSPP.
Setelah berkeliling ke sejumlah rumah sakit, akhirnya
Dera meninggal di RS Zahira pada Sabtu 16 Februari.
Sejumlah rumah sakit yang menolak menangani Dera
beralasan ruangan penuh dan peralatan yang tidak
lengkap.